Selasa, 29 November 2011

Mimpi Besar Orang-orang Kerdil Filipina


Kehidupan tidak bisa dibilang menyenangkan jika Anda memiliki ukuran tubuh yang minimal alias kerdil. Hinaan dan diskriminasi akan menjadi santapan sehari-hari. Belum lagi ditambah dengan terbatasnya lapangan pekerjaan yang bisa dimasuki. Hidup semakin sulit.

Hal itu juga tidak terlepas dari kehidupan orang-orang kerdil di Manila, Filipina. Mereka harus banting tulang mencari pekerjaan. Beberapa bekerja sebagai petinju, aktor, maupun peluru manusia untuk pertunjukan meriam. Beberapa lagi harus rela dibayar setengah, sesuai ukuran tubuhnya.
Kendati demikian, mereka memiliki mimpi besar yang tengah mereka wujudkan. Orang-orang kerdil Manila yang tergabung di Asosiasi Orang-orang Kecil Filipina memiliki impian untuk mendirikan kota yang mereka namakan "Kota Kurcaci". Mimpi mereka, kota ini akan seperti kota para Hobbit di novel karangan JRR Tolkien.

Presiden asosiasi ini, Perry Berry, yakin betul mimpi mereka akan terwujud. Dia mengatakan bahwa mereka telah memiliki sebuah lahan kosong seluas 6.000 meter persegi dekat kota Montalban. Perry mengatakan, lahan ini diberikan oleh seorang jutawan secara cuma-cuma. Tidak disebutkan nama jutawan tersebut.

"Kami akan merancang rumah khusus untuk orang kerdil, sesuatu yang unik. Kami akan membangun rumah seperti jamur raksasa atau sepatu ukuran besar," kata Berry.

Saat ini, lokasi akan didirikannya kota kurcaci masih merupakan padang alang-alang dengan rimbunan pohon. Setiap dua bulan sekali, Perry dan kelompoknya menyewa mobil dan piknik di tempat tersebut. Selain untuk beradaptasi, mereka juga berusaha berkenalan dengan warga lokal.

Berry mengatakan, kota ini nantinya tidak hanya terbatas untuk 47 keluarga anggota asosiasi, tapi seluruh orang kerdil di Filipina boleh datang. Sebab tujuan utama pendirian kota ini, menurut dia, adalah untuk menyatukan orang-orang kerdil dan membangkitkan rasa percaya diri mereka.

"Sebagai orang kerdil, kadang kami diperolok. Itu menyakitkan. Lebih baik kami berkumpul sebagai satu keluarga," kata Berry.

Rencananya, kota ini akan menjadi salah satu objek wisata di Filipina. Dari sini nantinya penduduk kota kurcaci mendapatkan pemasukan. Saat ini, asosiasi orang kerdil tengah mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk pembangunan kota tersebut.

Dewan Perkembangan Perumahan Filipina mengatakan, ini adalah ide yang bagus. Namun mereka perlu terlebih dulu mempelajari proposal yang diajukan. "Ini adalah ide yang berasal dari novel, sangat layak untuk dipertimbangkan," kata Wendel Avisado, salah satu anggota dewan. (art)

Reformasi Kuba, Selamat Datang Kapitalisme


 Setelah membolehkan jual beli rumah, Kuba kini membolehkan petani menjual langsung produknya tanpa melalui negara. Bahkan pekan ini, sebuah perusahaan ritel Brazil masuk menjual produk di negeri yang diperintah Partai Komunis itu.
Koran Partai Komunis Granma menyatakan, para petani boleh menjual langsung produk ke pengusaha katering untuk turis mulai 1 Desember 2011. Tujuan program ini untuk meningkatkan ragam dan kualitas makanan untuk sektor pariwisata, memotong biaya transportasi dan mengurangi kehilangan makanan karena inefisiensi dalam distribusi.
"Lebih baik mengambil keuntungan dari potensi... dalam skala lokal," kata koran itu pada Senin lalu.
Pariwisata memang menjadi salah satu sumber pendapatan penting Kuba, dengan perkiraan 2,7 turis berkunjung ke pulau di Karibia ini tahun ini. Namun sektor ini terganjal masalah makanan dan pelayanan yang buruk sehingga membuat turis malas berkunjung lagi.
Aturan baru ini akan mengurangi peran pemerintah sebagai 'orang tengah' dalam distribusi dan membuat penjual dan pembeli bisa menentukan sendiri harga produk tanpa ditentukan pemerintah. 
Perubahan di bidang industri makanan ini baru satu dari 300 reformasi yang diajukan Presiden Raul Castro untuk memodernisasi negeri yang dianggap masih bergaya ekonomi Soviet itu. 
"Ini langkah sangat penting untuk membebaskan penjualan produk pertanian. Saya kira semakin sedikit orang antara kami dan pelanggan, akan semakin banyak makanan di pasar," kata seorang petani, Alfredo Rodriguez.
Perusahaan Brazil Masuk
Tindak lanjut penghentian larangan jual beli rumah yang berlaku sejak 1959 adalah masuknya produk dari luar negeri. Pekan ini, perusahaan ritel Brazil, TendTudo, meneken kontrak untuk memasok barang pada awal 2012 ini ke perusahaan negara Kuba, Palco.
TendTudo akan menjual produk peralatan rumah dan material konstruksi, yang diperkirakan bernilai US$400 juta per tahun di Kuba. Barang-barang itu akan mengisi 'Pusat Penjualan" Palco di Havana yang tentu lebih kecil dari versi di Brazil.
"Kuba memiliki permintaan penting untuk peralatan dan material konstruksi," kata Carlos Christensen, President Unit Internasional TendTudo kepada Reuters, Rabu 23 November 2011. "Idenya adalah memulai dari yang kecil dan menemani perubahan di pasar Kuba."
Reformasi perumahan di negeri berpopulasi 11 juta orang ini memang bukan hanya akan memicu jual beli rumah, tapi juga peningkatan kebutuhan alat dan material pembangun rumah. Larangan jual beli rumah berdekade membuat Kuba kekurangan 600.000 rumah.
IMF dan Bank Dunia
Brookings Institution di Washington, Amerika Serikat, menyambut baik reformasi Kuba ini. Menurut lembaga think tank ini, reformasi ekonomi Kuba ini bisa mendorong pluralisme politik di negeri satu partai ini.
"Untuk mendukung reformasi ekonomi Kuba, Amerika Serikat seharusnya bergabung bersama komunitas pembangunan internasional mendorong maju laju sejarah," dalam laporan yang diterbitkan Jumat lalu. 
Penulis laporan, Richard Feinberg, bekas asisten Presiden Bill Clinton, meminta Presiden Barack Obama memberi perhatian khusus kepada Kuba yang lama menjadi sasaran embargo ekonomi negeri ini. Feinberg menyatakan, Kuba bergerak ke arah sistem berorientasi pasar yang kapitalistis. Ini jelas "kesempatan emas" untuk mengubah Kuba lebih terbuka terhadap sistem terbuka.
"Argument saya jelas tidak memungkiri bahwa ada gaya kelembaman (bertahan--red) di sana; jelas ada dan masih kuat. Namun ini peran komunitas internasional untuk turut mendorong daya positif untuk perubahan," kata Feinberg kepada Reuters.
Dia mencontohkan, Nikaragua dan Vietnam, yang meski sosialis, berhasil menjalin hubungan sukses dengan lembaga keuangan internasional seperti International Monetary Fund (IMF), the World Bank and the Inter-American Development Bank.
Namun ini jelas berat, karena sejak 1960-an, Kuba sudah memutus hubungan dengan IMF dan Bank Dunia. "Alat imperialisme," begitu propaganda pemimpin Kuba.

China: Krisis Ekonomi Dunia Bisa Kian Gawat

Dunia kian tergiring ke arah kelesuan ekonomi sebagai akibat dari krisis utang Eropa dan krisis ekonomi Amerika Serikat (AS). China, salah satu kekuatan ekonomi Asia, menajamkan kewaspadaan terkait dengan kemungkinan efek domino krisis.

"Satu hal yang mesti kita yakini adalah resesi ekonomi dunia yang diakibatkan oleh krisis keuangan internasional akan semakin parah," ungkap Wakil Perdana Menteri China, Wang Qishan, seperti dikutip kantor berita Reuters. 

Pernyataan Wang merupakan sinyal bagi para pembuat kebijakan di Negeri Tirai Bambu itu, terutama demi memfokuskan diri menyiasati masalah-masalah domestik.

Wang menegaskan bahwa bank-bank dapat memberikan kelonggaran dalam mengucurkan utang bagi sektor pertanian dan usaha kecil dan menengah (UKM).

Wang merupakan pejabat yang bertanggung jawab atas sektor keuangan China. Karenanya, bank sentral negeri itu kadang harus berkoordinasi dengannya. Pekan lalu, menanggapi komentar Wang, otoritas perbankan itu bersedia menyesuaikan kebijakan moneter jika memang keadaannya mendesak.

Pada sebuah pertemuan dengan para pejabat lokal dan eksekutif perbankan di Provinsi Hubei, Wang menyatakan bahwa institusi keuangan lokal seperti bank dan koperasi simpan-pinjam diharapkan untuk tak mengembangkan bisnis di luar wilayah mereka.

Sebagaimana diketahui, pemerintah China meluncurkan paket stimulus raksasa sebesar US$650 miliar (sekitar Rp5,8 juta triliun) pada tahun 2008 untuk mengantisipasi akibat buruk dari krisis keuangan global

Pesan China ke AS: Urus Saja Ekonomi Sendiri

Wakil Perdana Menteri China, Wang Qishan, hari ini mengingatkan bahwa ekonomi global kini berada dalam keadaan suram dan kemungkinan perlu ada "pemulihan yang timpang" sebagai pilihan yang terbaik.

Menurut kantor berita Reuters, penilaian Wang itu diutarakan saat bertemu dengan para pejabat ekonomi AS yang tengah berkunjung ke China. "Kondisi ekonomi global tetap suram dan menjamin pemulihan ekonomi adalah prioritas mutlak," kata Wang, yang memimpin delegasi China dalam perundingan ekonomi dan perdagangan dengan AS di Kota Chengdu. 

Pada Sabtu pekan lalu, Wang juga mengatakan bahwa resesi global sudah pasti muncul dan China harus berfokus menata masalahnya sendiri. Dalam pernyataannya hari ini Wang juga menegaskan bahwa Beijing harus terlebih dahulu menjamin pertumbuhan ekonominya sebelum berpikir pada masalah global.

Dengan kata lain, menjamin kuatnya ekonomi China akan membuat ekonomi dunia juga jadi lebih baik walau harus membuat AS terus menderita defisit dagang dengan negara komunis itu. "Pemulihan yang timpang akan lebih baik ketimbang resesi yang merata," kata Wang. "Sebagai ekonomi besar di dunia, China dan AS akan membuat sumbangan yang positif bagi dunia melalui pembangunan masing-masing," kata Wang.

Ekonomi China tengah melambat. Pada triwulan ketiga hanya 9,1 persen atau lebih rendah 0,4 persen dari triwulan sebelumnya dan 0,6 persen lebih sedikit dari tiga bulan pertama tahun ini. Namun, menurut standar Beijing, tingkat pertumbuhan ekonomi China itu rata-rata masih dalam batas normal.

Sementara itu, delegasi AS justru memperingatkan China agar tidak meremehkan makin gusarnya Washington atas kebijakan dan hambatan dagang dari Beijing. Kebijakan itu membuat defisit perdagangan AS dengan China makin besar. Salah satu penyebabnya adalah kurs yuan atas dolar yang masih dikendalikan China.

Dalam beberapa kesempatan terakhir, seperti di sela-sela pertemuan APEC dan KTT Asia Timur, Presiden Barack Obama dan para pejabatnya terus meminta China untuk menguatkan kurs yuan atas dolar agar produk-produk ekspor dari AS bisa jadi kompetitif. 

Sementara itu Menteri Perdagangan AS, John Bryson, menyatakan pada dasarnya mereka menyambut baik peningkatan kerjasama dengan China di bidang perdagangan dan investasi. "Namun, pada kenyataannya juga banyak pihak di AS, termasuk komunitas bisnis dan parlemen, yang memiliki pandangan yang kian negatif atas hubungan dagang kita ini. Mereka mempertanyakan apakah kerjasama ini mampu membuat kemajuan berarti," kata Bryson.

Washington pantas khawatir karena defisit perdagangan AS dengan China meningkat tajam. Pada 2010 jumlah defisit mencetak rekor sebesar US$273,1 miliar, naik dari sekitar US226,9 miliar pada 2009.

Krisis Euro:100.000 Bankir Eropa Terancam PHK

Krisis keuangan di negara-negara pengguna mata uang euro (zona euro) mulai berdampak buruk bagi bank-bank di Eropa. Krisis ini bisa membuat 100.000 bankir di Eropa kehilangan kerja.

Menurut harian Die Welt, pekan ini bank BNP Paribas asal Prancis berencana akan melepas 1.400 staf. Keputusan BNP itu muncul saat Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, menilai bahwa situasi di Eropa sudah mengalami "krisis sistemik," yang ditandai dengan masalah utang yang menjerat sejumlah negara zona euro, seperti Italia dan Yunani.

Selain BNP, bank Unicredit dari Italia hingga empat tahun ke depan akan mengurangi 6.150 staf, atau tiga persen dari total pekerjanya, di tengah tekanan yang begitu besar dari pasar selama berbulan-bulan.

Bank yang berkantor pusat di Kota Milan itu sudah menderita kerugian hampir 11 miliar euro di triwulan ketiga 2011. Tidak hanya itu, Royal Bank of Scotland di Inggris dan Intesa Sanpaolo di Spanyol serta Danske Bank di Denmark juga tengah merancang skema PHK massal.

"Secara keseluruhan, 100.000 bankir Eropa bersiap kehilangan pekerjaan sesuai dengan skema pemangkasan yang telah dirancang tahun ini. Angka-angka di triwulan ketiga menundukkan bahwa banyak bank mungkin akan menambah jumlah pekerja yang akan dikurangi," tulis Die Welt, yang diterjemahkan ke bahasa Inggris di laman WorldCrunch, 17 November 2011.

Sementara itu Badan Otoritas Pengawasan Keuangan Federal Jerman, Raimund Roseler, kepada harian The Financial Times Deutschland mengungkapkan bahwa para koleganya se-Eropa akan berupaya menjabarkan lebih rinci mengenai gambaran dampak krisis keuangan di Eropa bagi perbankan.

Dalam sidang di Parlemen Eropa, Barroso mengutarakan kekhawatirannya atas situasi perbankan di kawasan itu. Menurut Barroso, Eropa kini menghadapi krisis sistemik yang membutuhkan tidak saja komitmen yang lebih kuat bagi Eropa, namun juga langkah-langkah lanjutan untuk mengatasi krisis euro, seperti pemberdayaan obligasi euro. Barroso berjanji akan memaparkan lebih rinci lagi pekan depan mengenai rencana obligasi euro.    

Pemimpin Eropa Tidak Mau Ganggu Bank Sentral


Pemimpin Prancis dan Jerman sepakat untuk tidak lagi berdebat di depan umum mengenai bagaimana Bank Sentral Eropa (ECB) harus bertindak dalam menyelamatkan zona euro dari krisis utang negara-negara anggotanya. Para politisi itu menyerahkan sepenuhnya kepada para ekonom (teknokrat) di ECB untuk mengatasi krisis.

Menurut kantor berita Reuters, tekad itu dinyatakan oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel, dan Presiden Nicolas Sarkozy dari Prancis saat mereka kembali bertemu, kali ini Kota Strasbourg, 24 November 2011.
Sebagai dua pemimpin negara ekonomi terbesar di Eropa, Merkel dan Sarkozy berkepentingan menyelamatkan zona euro dari krisis utang sehingga apapun pernyataan mereka selalu dicermati oleh kalangan pelaku pasar keuangan.

Dalam pertemuan yang juga diikuti perdana menteri baru Italia, Mario Monti, Merkel dan Sarkozy menyatakan bahwa mereka percaya akan fungsi Bank Sentral Eropa dan tidak akan ikut campur atas kebijakan lembaga itu, termasuk yang berkaitan dengan upaya mengatasi inflasi dan kebijakan fiskal.

"Kami semua menyatakan kepercayaan kepada ECB dan pimpinannya serta menahan diri untuk melontarkan tuntutan positif atau negatif demi menghormati independeni institusi yang penting ini," kata Sarkozy dalam jumpa pers bersama dengan Merkel dan Monti.

Prancis juga menyerukan kepada ECB agar tidak segan-segan intervensi dalam menghadapi gejolak di pasar obligasi zona euro. Namun, Jerman mengingatkan bahwa Traktat Uni Eropa melarang ECB untuk turut berperan sebagai pihak peminjam di saat-saat terakhir (lender of last resort).

Jerman dan Prancis pun menyatakan dukungan kepada Monti, seorang ekonom Eropa yang baru-baru ini ditunjuk Presiden Italia menggantikan Silvio Berlusconi sebagai perdana menteri baru. Monti kini menghadapi tugas berat, yaitu menyelamatkan Italia dari krisis utang melalui penyusunan sejumlah program penghematan tanpa harus menimbulkan kesengsaraan bagi banyak rakyat.

Namun, mengingat krisis utang telah menyebar cepat, mayoritas dari 20 ekonom yang disurvei Reuters memprediksi bahwa kecil kemungkinan zona euro (kelompok negara pengguna euro) bisa selamat dari krisis bila situasi saat ini tidak berubah. Mereka justru mempertimbangkan bahwa di zona itu perlu ada kelompok "inti," yang tidak termasuk negara ekonomi lemah yang tengah diguncang krisis seperti Yunani.

Kalangan pengamat yakin bahwa krisis ini akan berujung pada aksi yang dramatis. "Menurut saya kita makin mendekat ke suatu respon kebijakan yang kemungkinan besar melibatkan aksi ECB yang lebih agresif atau ide yang bisa membuat obligasi euro kembali menjadi daya tarik," kata Rainer Gunterman, pengamat dari Commerzbank

Black Friday, Warga AS Serbu Pusat Belanja

Perayaan Thanksgiving di Amerika Serikat seolah menjadi momentum untuk memperbaiki keadaan ekonomi negara. Toko-toko berlomba buka lebih awal dan memberi potongan harga besar-besaran supaya bisa menarik pembeli sebanyak-banyaknya

Kebanyakan toko sudah buka sejak sebelum Jumat pukul 00.00, yang juga disebut Black Friday, dan tampak disesaki oleh pengunjung. "Kami datang karena tertarik diskon, namun kami juga melihat-lihat seandainya ada barang tak didiskon yang bisa kami beli," kata James McBreaty, salah seorang pengunjung sebuah pusat belanja, seperti dimuat kantor berita Reuters pada Jumat 25 November 2011.

Strategi tersebut nampaknya cukup berhasil. Toko mainan Toys R Us di Long Island, New York misalnya, disesaki 300 orang pengantre bahkan sebelum toko dibuka pada Kamis malam pukul 21.00 waktu setempat.

Toko online seperti Amazon juga tak mau kalah dari toko konvensional. Amazon mulai memberi penawaran mencengangkan menyambut perayaan Thanksgiving yang merupakan salah satu hari libur penting di Negara Paman Sam pukul 21.00 hari Kamis.

Toko pakaian seperti Old Navy, Gap, memasang strategi diskon separuh harga. Beberapa toko lain seperti Target Corp, JC Penny, dan Best Buy sengaja baru buka pada tengah malam untuk menghindari persaingan yang terlalu ketat.

Federasi Retail Nasional melaporkan, pertumbuhan ekonomi AS pada musim liburan akhir tahun 2011 hanya mencapai 2,8 persen. Jumlah ini menurun dari tahun lalu yang mencapai 5,2 persen.

Namun, pihak federasi memperkirakan akan ada 152 juta orang yang membelanjakan uang mereka pada Black Friday. Jumlah ini meningkat hingga 10,1 persen dari tahun lalu.

Inggris Bersiap Hadapi Mogok Kerja Massal


Lebih dari dua juta pegawai negeri di Inggris diperkirakan akan menggelar aksi mogok kerja besok. Mereka menuntut penyesuaian jumlah dana pensiun dalam aksi yang disinyalir merupakan aksi terbesar selama tiga dekade.

"Kami akan mogok. Selama beberapa hari ke depan, kami menolak adanya perbincangan atau semacamnya," kata David Prentis, salah satu anggota serikat pegawai negeri seperti dikutip dari kantor berita Reuters pada Senin 28 November 2011. Diperkirakan 30 serikat pekerja akan ikut serta dalam aksi mogok kerja besok.

Akibatnya, banyak sektor layanan publik yang akan berhenti beroperasi untuk sementara waktu. Besok sekolah akan diliburkan, bandara akan berhenti beroperasi, dan pembayaran pajak tak akan dilayani.

Penerbangan dari dan menuju Bandara Heathrow pada hari Rabu dibatalkan, dan seluruh maskapai diinstruksikan untuk mengirimkan pesawat setengah penuh saja ke Heathrow. Sementara itu, bandara lain di Inggris berharap efek mogok kerja tidak berefek terlalu buruk pada mereka.

Menurut Prentis, yang mereka inginkan bukanlah kenaikan dana pensiun, melainkan penyesuaian dana pensiun yang selama ini besarannya dianggap kurang layak. Kaum wanita bergaji rendah, menurutnya, adalah yang paling menderita dengan ketidaklayakan ini.

"Pemerintah beranggapan  bahwa serikat pekerja yang macho saja yang akan demo. Mereka lupa bahwa pekerja di sektor ini kebanyakan wanita, dan mereka juga marah serta menuntut penyesuaian dana pensiun," ujarnya.
• VIVAnews

AS Desak Eropa Segera Atasi Krisis Utang

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, akan mendesak para pemimpin Uni Eropa untuk segera menetapkan solusi yang pasti atas krisis utang di sejumlah negara Eropa. Pasalnya, krisis di Eropa itu juga mengancam pemulihan ekonomi AS, yang tahun depan kembali menggelar pemilu.

Menurut kalangan pengamat, seperti dikutip kantor berita Reuters, krisis itu menjadi agenda utama bagi Obama saat menerima kunjungan para petinggi Uni Eropa, Senin waktu Washington DC. Presiden Komisi Eropa, Jose Barroso, dan Presiden Dewan Eropa, Herman van Rompuy, akan menghadapi pertanyaan dari Obama mengenai cara mengatasi krisis utang.

"Dia [Obama] paham bahwa ini adalah masalah kepemimpinan Eropa," kata Heather Conley, pengamat dari Center for Strategic and International Studies di Washington DC.

Obama dan para tamunya itu akan mengumumkan hasil pertemuan mereka kepada pers. Dia kemungkinan besar menegaskan keyakinannya bahwa para pemimpin Eropa dapat mengatasi krisis bila mereka menunjukkan kepemimpinan politik yang kuat.

Obama sebelumnya mengatakan bahwa keputusan yang tegas di Eropa sangat diperlukan untuk meredakan gejolak di pasar keuangan. Masalahnya, hingga kini kalangan pasar masih menunggu rencana yang rinci dari Uni Eropa mengenai cara mengatasi krisis utang pada sejumlah negara anggota, seperti Yunani dan Italia sekaligus menanggulangi wabah dari masalah keuangan itu.

Selain krisis utang, para pemimpin juga akan membicarakan isu-isu lain, seperti masalah nuklir Iran serta gejolak politik di Suriah.

Facebook Siap Jadi Perusahaan Publik

Facebook Inc. berencana menjadi perusahaan publik mulai tahun depan. Walau belum ada jadwal yang pasti, muncul kabar bahwa Facebook akan terdaftar di bursa saham Wall Street antara April dan Juni 2012.

Kabar itu dilansir oleh harian bisnis The Wall Street Journal dan juga dikutip kantor berita Reuters. Menurut laporan dari sumber anonim itu, Facebook menargetkan revenue sekitar US$10 miliar begitu go public (IPO) pada tahun depan.

Sumber-sumber yang dekat dengan rencana IPO Facebook mengungkapkan perusahaan media sosial itu belum memutuskan bank apa yang akan diikutsertakan dalam proses go public.

Kepala Eksekutif Keuangan (CFO) Facebook, David Ebersman, telah membuka pembicaraan dengan kalangan bankir di Sicilon Valley mengenai rencana IPO. Namun pendiri sekaligus Kepala Eksekutif Korporat (CEO) Facebook, Mark Zuckerberg, belum memberi keputusan mengenai rincian IPO.