Krisis keuangan di negara-negara pengguna mata uang euro (zona euro) mulai berdampak buruk bagi bank-bank di Eropa. Krisis ini bisa membuat 100.000 bankir di Eropa kehilangan kerja.
Menurut harian Die Welt, pekan ini bank BNP Paribas asal Prancis berencana akan melepas 1.400 staf. Keputusan BNP itu muncul saat Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, menilai bahwa situasi di Eropa sudah mengalami "krisis sistemik," yang ditandai dengan masalah utang yang menjerat sejumlah negara zona euro, seperti Italia dan Yunani.
Selain BNP, bank Unicredit dari Italia hingga empat tahun ke depan akan mengurangi 6.150 staf, atau tiga persen dari total pekerjanya, di tengah tekanan yang begitu besar dari pasar selama berbulan-bulan.
Bank yang berkantor pusat di Kota Milan itu sudah menderita kerugian hampir 11 miliar euro di triwulan ketiga 2011. Tidak hanya itu, Royal Bank of Scotland di Inggris dan Intesa Sanpaolo di Spanyol serta Danske Bank di Denmark juga tengah merancang skema PHK massal.
"Secara keseluruhan, 100.000 bankir Eropa bersiap kehilangan pekerjaan sesuai dengan skema pemangkasan yang telah dirancang tahun ini. Angka-angka di triwulan ketiga menundukkan bahwa banyak bank mungkin akan menambah jumlah pekerja yang akan dikurangi," tulis Die Welt, yang diterjemahkan ke bahasa Inggris di laman WorldCrunch, 17 November 2011.
Sementara itu Badan Otoritas Pengawasan Keuangan Federal Jerman, Raimund Roseler, kepada harian The Financial Times Deutschland mengungkapkan bahwa para koleganya se-Eropa akan berupaya menjabarkan lebih rinci mengenai gambaran dampak krisis keuangan di Eropa bagi perbankan.
Dalam sidang di Parlemen Eropa, Barroso mengutarakan kekhawatirannya atas situasi perbankan di kawasan itu. Menurut Barroso, Eropa kini menghadapi krisis sistemik yang membutuhkan tidak saja komitmen yang lebih kuat bagi Eropa, namun juga langkah-langkah lanjutan untuk mengatasi krisis euro, seperti pemberdayaan obligasi euro. Barroso berjanji akan memaparkan lebih rinci lagi pekan depan mengenai rencana obligasi euro.
Menurut harian Die Welt, pekan ini bank BNP Paribas asal Prancis berencana akan melepas 1.400 staf. Keputusan BNP itu muncul saat Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, menilai bahwa situasi di Eropa sudah mengalami "krisis sistemik," yang ditandai dengan masalah utang yang menjerat sejumlah negara zona euro, seperti Italia dan Yunani.
Selain BNP, bank Unicredit dari Italia hingga empat tahun ke depan akan mengurangi 6.150 staf, atau tiga persen dari total pekerjanya, di tengah tekanan yang begitu besar dari pasar selama berbulan-bulan.
Bank yang berkantor pusat di Kota Milan itu sudah menderita kerugian hampir 11 miliar euro di triwulan ketiga 2011. Tidak hanya itu, Royal Bank of Scotland di Inggris dan Intesa Sanpaolo di Spanyol serta Danske Bank di Denmark juga tengah merancang skema PHK massal.
"Secara keseluruhan, 100.000 bankir Eropa bersiap kehilangan pekerjaan sesuai dengan skema pemangkasan yang telah dirancang tahun ini. Angka-angka di triwulan ketiga menundukkan bahwa banyak bank mungkin akan menambah jumlah pekerja yang akan dikurangi," tulis Die Welt, yang diterjemahkan ke bahasa Inggris di laman WorldCrunch, 17 November 2011.
Sementara itu Badan Otoritas Pengawasan Keuangan Federal Jerman, Raimund Roseler, kepada harian The Financial Times Deutschland mengungkapkan bahwa para koleganya se-Eropa akan berupaya menjabarkan lebih rinci mengenai gambaran dampak krisis keuangan di Eropa bagi perbankan.
Dalam sidang di Parlemen Eropa, Barroso mengutarakan kekhawatirannya atas situasi perbankan di kawasan itu. Menurut Barroso, Eropa kini menghadapi krisis sistemik yang membutuhkan tidak saja komitmen yang lebih kuat bagi Eropa, namun juga langkah-langkah lanjutan untuk mengatasi krisis euro, seperti pemberdayaan obligasi euro. Barroso berjanji akan memaparkan lebih rinci lagi pekan depan mengenai rencana obligasi euro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar