Selasa, 29 November 2011

China: Krisis Ekonomi Dunia Bisa Kian Gawat

Dunia kian tergiring ke arah kelesuan ekonomi sebagai akibat dari krisis utang Eropa dan krisis ekonomi Amerika Serikat (AS). China, salah satu kekuatan ekonomi Asia, menajamkan kewaspadaan terkait dengan kemungkinan efek domino krisis.

"Satu hal yang mesti kita yakini adalah resesi ekonomi dunia yang diakibatkan oleh krisis keuangan internasional akan semakin parah," ungkap Wakil Perdana Menteri China, Wang Qishan, seperti dikutip kantor berita Reuters. 

Pernyataan Wang merupakan sinyal bagi para pembuat kebijakan di Negeri Tirai Bambu itu, terutama demi memfokuskan diri menyiasati masalah-masalah domestik.

Wang menegaskan bahwa bank-bank dapat memberikan kelonggaran dalam mengucurkan utang bagi sektor pertanian dan usaha kecil dan menengah (UKM).

Wang merupakan pejabat yang bertanggung jawab atas sektor keuangan China. Karenanya, bank sentral negeri itu kadang harus berkoordinasi dengannya. Pekan lalu, menanggapi komentar Wang, otoritas perbankan itu bersedia menyesuaikan kebijakan moneter jika memang keadaannya mendesak.

Pada sebuah pertemuan dengan para pejabat lokal dan eksekutif perbankan di Provinsi Hubei, Wang menyatakan bahwa institusi keuangan lokal seperti bank dan koperasi simpan-pinjam diharapkan untuk tak mengembangkan bisnis di luar wilayah mereka.

Sebagaimana diketahui, pemerintah China meluncurkan paket stimulus raksasa sebesar US$650 miliar (sekitar Rp5,8 juta triliun) pada tahun 2008 untuk mengantisipasi akibat buruk dari krisis keuangan global

Tidak ada komentar:

Posting Komentar