Presiden Barack Obama memberitahu Kongres bahwa pemerintah AS berencana menambah batas utang sebesar US$1,2 triliun. Rencana ini justru digulirkan saat AS tengah berjuang mengatasi utang yang kian membengkak dan terjadi saat negeri itu kembali bersiap menghadapi pemilihan umum November mendatang.
Menurut kantor berita Reuters, pemberitahuan itu disampaikan Obama secara tertulis kepada Ketua DPR John Boehner pada Kamis waktu Washington DC. "Pinjaman lebih lanjut dibutuhkan untuk memenuhi sejumlah komitmen," tulis Obama.
Selanjutnya, Kongres harus menggelar sidang khusus hingga 15 hari untuk membahas dan memberi keputusan setuju tidaknya mereka atas rencana pemerintah itu. Padahal Kongres akhir tahun lalu gagal merumuskan cara mengatasi besarnya defisit anggaran di tengah bertambahnya utang pemerintah AS, yang sudah mencapai triliunan dolar.
Obama pada awalnya ingin mengajukan rencana penambahan utang itu ke Kongres pada 30 Desember 2011. Namun, baik DPR dan Senat saat itu meminta dia untuk menundanya hingga masa reses berakhir.
Sambil menunggu pembahasan dari Kongres, pemerintah melalui Departemen Keuangan mengandalkan kas cadangan, yang disebut sebagai Exchange Stabilization Fund, yang memiliki persediaan dolar sebesar US$22,7 miliar.
Seorang pejabat Departemen Keuangan juga mengungkapkan bahwa bisa saja pemerintah untuk sementara menangguhkan dulu pembiayaan sejumlah program, seperti dana pensiun, hingga Kongres menyetujui proposal tambahan utang dari pemerintah.
Menurut kantor berita Reuters, pemberitahuan itu disampaikan Obama secara tertulis kepada Ketua DPR John Boehner pada Kamis waktu Washington DC. "Pinjaman lebih lanjut dibutuhkan untuk memenuhi sejumlah komitmen," tulis Obama.
Selanjutnya, Kongres harus menggelar sidang khusus hingga 15 hari untuk membahas dan memberi keputusan setuju tidaknya mereka atas rencana pemerintah itu. Padahal Kongres akhir tahun lalu gagal merumuskan cara mengatasi besarnya defisit anggaran di tengah bertambahnya utang pemerintah AS, yang sudah mencapai triliunan dolar.
Obama pada awalnya ingin mengajukan rencana penambahan utang itu ke Kongres pada 30 Desember 2011. Namun, baik DPR dan Senat saat itu meminta dia untuk menundanya hingga masa reses berakhir.
Sambil menunggu pembahasan dari Kongres, pemerintah melalui Departemen Keuangan mengandalkan kas cadangan, yang disebut sebagai Exchange Stabilization Fund, yang memiliki persediaan dolar sebesar US$22,7 miliar.
Seorang pejabat Departemen Keuangan juga mengungkapkan bahwa bisa saja pemerintah untuk sementara menangguhkan dulu pembiayaan sejumlah program, seperti dana pensiun, hingga Kongres menyetujui proposal tambahan utang dari pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar