Para menteri negara anggota Zona Euro sepakat menyuntikkan tambahan
dana kepada IMF sebesar 150 miliar euro untuk mengatasi krisis utang dan
sejuga mendapat dukungan dana dari mitra-mitra mereka di Uni Eropa.
Namun, mereka tidak yakin bisa mendapat target dana sebesar 200 miliar
setelah tidak didukung oleh Inggris.
Menurut kantor berita Reuters, kesepakatan itu muncul dalam pertemuan tingkat menteri keuangan Uni Eropad di Brussels, Senin waktu setempat. Mereka juga mengungkapkan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa di luar zona euro - yaitu Ceko, Denmark, Polandia, dan Swedia - juga akan memberi pinjaman kepada IMF dalam turut membantu zona euro, yang dilanda krisis utang.
Mereka sepakat IMF menjadi mekanisme kunci untuk mengatasi krisis itu. Uni Eropa juga menyatakan bahwa negara-negara pemberi dana itu butuh persetujuan terlebih dahulu dari parlemen masing-masing.
Namun, Inggris memastikan tidak akan turut membantu. "Kami pastikan tidak akan ikut berkontribusi," kata seorang pejabat keuangan Inggris, yang tidak bersedia disebutkan namanya. "Tidak ada kesepakatan soal [tambahan dana] 200 miliar euro," lanjut pejabat itu.
Sebelumnya, Inggris pekan lalu juga menolak mendukung gagasan Uni Eropa untuk memperketat pengawasan anggaran negara-negara anggota, termasuk Inggris, untuk mencegah terulangnya lagi krisis utang seperti yang menimpa Yunani dan Italia.
Bagi Inggris, gagasan Uni Eropa itu bisa merugikan bisnis London sebagai salah satu pusat keuangan dunia. Sikap itulah yang membuat Inggris sejak pekan lalu dikucilkan oleh sesama anggota Uni Eropa, yang terus membahas mekanisme solusi atas krisis utang tanpa melibatkan London.
Namun, bila tidak didukung Inggris, Uni Eropa kemungkinan harus mengandalkan kucuran dana dari mitra-mitra eksternal mereka, seperti Rusia dan China. Kedua negara itu sudah menyatakan kesediaan memberi pinjaman lebih besar kepada IMF.
Menurut kantor berita Reuters, kesepakatan itu muncul dalam pertemuan tingkat menteri keuangan Uni Eropad di Brussels, Senin waktu setempat. Mereka juga mengungkapkan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa di luar zona euro - yaitu Ceko, Denmark, Polandia, dan Swedia - juga akan memberi pinjaman kepada IMF dalam turut membantu zona euro, yang dilanda krisis utang.
Mereka sepakat IMF menjadi mekanisme kunci untuk mengatasi krisis itu. Uni Eropa juga menyatakan bahwa negara-negara pemberi dana itu butuh persetujuan terlebih dahulu dari parlemen masing-masing.
Namun, Inggris memastikan tidak akan turut membantu. "Kami pastikan tidak akan ikut berkontribusi," kata seorang pejabat keuangan Inggris, yang tidak bersedia disebutkan namanya. "Tidak ada kesepakatan soal [tambahan dana] 200 miliar euro," lanjut pejabat itu.
Sebelumnya, Inggris pekan lalu juga menolak mendukung gagasan Uni Eropa untuk memperketat pengawasan anggaran negara-negara anggota, termasuk Inggris, untuk mencegah terulangnya lagi krisis utang seperti yang menimpa Yunani dan Italia.
Bagi Inggris, gagasan Uni Eropa itu bisa merugikan bisnis London sebagai salah satu pusat keuangan dunia. Sikap itulah yang membuat Inggris sejak pekan lalu dikucilkan oleh sesama anggota Uni Eropa, yang terus membahas mekanisme solusi atas krisis utang tanpa melibatkan London.
Namun, bila tidak didukung Inggris, Uni Eropa kemungkinan harus mengandalkan kucuran dana dari mitra-mitra eksternal mereka, seperti Rusia dan China. Kedua negara itu sudah menyatakan kesediaan memberi pinjaman lebih besar kepada IMF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar