Menteri Luar Negeri Australia, Kevin Rudd, awal pekan ini kembali berkunjung ke Indonesia untuk membicarakan kerjasama bilateral yang lebih erat lagi. Rudd menyadari posisi Indonesia yang kian penting karena, menurut survei, ekonomi di negeri ini bisa melampaui Australia dalam satu dekade mendatang.
Pernyataan itu dilontarkan Rudd secara tertulis jelang kunjungannya ke Indonesia, Minggu 8 Januari 2012. Dia mencatat naiknya hubungan perdagangan kedua negara tahun lalu. "Pada 2010-2011, hubungan perdagangan Australia dengan Indonesia mencapai $13,8 miliar, naik 14 persen dari periode sebelumnya," kata Rudd.
"Namun, masih ada potensi yang perlu digarap lebih lanjut dengan negara yang memiliki ekonomi, yang menurut survei dari PricewaterhouseCoopers, akan menjadi lebih besar dari ekonomi Australia pada 2023, dan bila negara itu terus melanjutkan pembangunannya seperti sekarang ini akan menjadi ekonomi nomor delapan terbesar di dunia pada 2050," kata Rudd.
Mantan Perdana Menteri Australia yang juga sahabat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu hari ini akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa beserta sejumlah pejabat senior lain Indonesia untuk membicarakan sejumlah isu politik, keamanan, perdagangan, lingkungan hidup, dan budaya.
"Saya akan membicarakan agenda-agenda KTT Asia Timur dan ASEAN dalam setahun ke depan, dengan terfokus pada cara-cara praktis untuk memajukan prioritas-priotas KTT Asia Timur, seperti tanggap regional terkoordinasi atas bencana alam," kata Rudd.
Australia dan Indonesia juga akan membicarakan langkah yang lebih efektif atas perang melawan terorisme serta tantangan lain bagi kedua negara, seperti penyelundupan manusia.
Setelah ke Jakarta, Rudd akan bertolak ke New York, AS, untuk menghadiri pertemuan High-Level Panel on Global Sustainability.
Pernyataan itu dilontarkan Rudd secara tertulis jelang kunjungannya ke Indonesia, Minggu 8 Januari 2012. Dia mencatat naiknya hubungan perdagangan kedua negara tahun lalu. "Pada 2010-2011, hubungan perdagangan Australia dengan Indonesia mencapai $13,8 miliar, naik 14 persen dari periode sebelumnya," kata Rudd.
"Namun, masih ada potensi yang perlu digarap lebih lanjut dengan negara yang memiliki ekonomi, yang menurut survei dari PricewaterhouseCoopers, akan menjadi lebih besar dari ekonomi Australia pada 2023, dan bila negara itu terus melanjutkan pembangunannya seperti sekarang ini akan menjadi ekonomi nomor delapan terbesar di dunia pada 2050," kata Rudd.
Mantan Perdana Menteri Australia yang juga sahabat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu hari ini akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa beserta sejumlah pejabat senior lain Indonesia untuk membicarakan sejumlah isu politik, keamanan, perdagangan, lingkungan hidup, dan budaya.
"Saya akan membicarakan agenda-agenda KTT Asia Timur dan ASEAN dalam setahun ke depan, dengan terfokus pada cara-cara praktis untuk memajukan prioritas-priotas KTT Asia Timur, seperti tanggap regional terkoordinasi atas bencana alam," kata Rudd.
Australia dan Indonesia juga akan membicarakan langkah yang lebih efektif atas perang melawan terorisme serta tantangan lain bagi kedua negara, seperti penyelundupan manusia.
Setelah ke Jakarta, Rudd akan bertolak ke New York, AS, untuk menghadiri pertemuan High-Level Panel on Global Sustainability.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar