Amerika Serikat, Liga Arab, dan Uni Eropa kembali menjatuhkan serangkaian sanksi pada Suriah. Sanksi itu terkait dengan kekerasan rezim Presiden Bashar al-Assad atas rakyat yang beroposisi. Dalam beberapa bulan terakhir, jumlah korban tewas di Suriah sudah menyentuh angka 4.000 jiwa.
Liga Arab, misalnya, memasukkan nama 17 orang penting Suriah dalam daftar hitam larangan berkunjung. Menurut kantor beritaReuters, 1 Desember 2011, mereka akan mengesahkan penjatuhan sanksi Sabtu esok.
Namun, dua negara tetangga Suriah, yakni Irak dan Lebanon, menolak ikut memberlakukan sanksi. Kedua negara ini dikenal memiliki hubungan yang perdagangan yang strategis dengan negara pimpinan Presiden Bashar Al-Assad.
Uni Eropa juga sudah menyiapkan serangkaian sanksi ekonomi untuk dijatuhkan pada Suriah. Salah satunya seperti dilakukan perusahaan minyak raksasa seperti Shell dan Total yang memasukkan GPC, perusahaan minyak Suriah, ke dalam daftar hitam.
Sementara itu, Gedung Putih memasukkan dua nama pejabat Suriah serta dua perusahaan Suriah yang yang bekerjasama dengan pemerintah AS dalam daftar hitam. Perusahaan tersebut adalah Bank Real Estate Suriah serta Perusahaan Perumahan Militer, seperti dikutip stasiun berita Voice of America.
Liga Arab, misalnya, memasukkan nama 17 orang penting Suriah dalam daftar hitam larangan berkunjung. Menurut kantor beritaReuters, 1 Desember 2011, mereka akan mengesahkan penjatuhan sanksi Sabtu esok.
Namun, dua negara tetangga Suriah, yakni Irak dan Lebanon, menolak ikut memberlakukan sanksi. Kedua negara ini dikenal memiliki hubungan yang perdagangan yang strategis dengan negara pimpinan Presiden Bashar Al-Assad.
Uni Eropa juga sudah menyiapkan serangkaian sanksi ekonomi untuk dijatuhkan pada Suriah. Salah satunya seperti dilakukan perusahaan minyak raksasa seperti Shell dan Total yang memasukkan GPC, perusahaan minyak Suriah, ke dalam daftar hitam.
Sementara itu, Gedung Putih memasukkan dua nama pejabat Suriah serta dua perusahaan Suriah yang yang bekerjasama dengan pemerintah AS dalam daftar hitam. Perusahaan tersebut adalah Bank Real Estate Suriah serta Perusahaan Perumahan Militer, seperti dikutip stasiun berita Voice of America.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar